Sabtu, 30 Juli 2011

NAGINI "ULAR VOLDEMORT"

Nagini, ular Voldemort (a Reticulated Python seperti makhluk dengan taring berbisa di film-film), diperkenalkan dalam bab pertama dari Piala Api [30] dan digambarkan sebagai ular, panjang hijau. Ini adalah kata Hindi yang berarti ia-ular atau ular. Seperti buku hariannya, Voldemort Nagini dimaksudkan untuk menjadi alat serta perlindungan untuk keabadiannya [31].
Voldemort dapat berkomunikasi dengan Nagini karena kemampuannya untuk berbicara Parseltongue, bahasa ular [32]. Pembaca pertama kali diperkenalkan ke Nagini ketika peringatan ular Voldemort adanya menguping Frank Bryce, seorang tukang kebun tua yang telah bekerja untuk keluarga Riddle an [30] Selama tahun keempat Harry menghabiskan di Hogwarts, tubuh sementara Voldemort ditopang oleh racun Nagini itu, dipanen oleh Peter Pettigrew.. [30] Dalam Harry Potter dan Orde Phoenix, Harry mengambil sudut pandang langsung dari Nagini yang menyerang Arthur Weasley di salah satu mimpinya, merasa bahwa dia (Harry) sendiri adalah ular [33]. Albus Dumbledore percaya ini disebabkan oleh hubungan khusus Harry kepada Voldemort, dengan Harry menyaksikan serangan berdasarkan fakta bahwa pikiran Voldemort "kebetulan" dalam Nagini pada saat itu [33]. Ini adalah indikasi pertama dari Nagini dan koneksi Voldemort lebih dalam, memiliki kemampuan untuk berbagi pikiran dan terhubung dengan Harry. [33]
Dalam buku terakhir, Nagini mengkonsumsi Charity Burbage, seorang profesor Studi Muggle Hogwarts, setelah Kutukan Membunuh digunakan pada dirinya [31] Nagini ini kemudian ditempatkan di dalam tubuh Bathilda Bagshot oleh Voldemort, dan menggunakan tempat persembunyian untuk memulai kejutan. serangan pada Harry ketika ia mengunjungi Godric Hollow [31]. Karena beberapa ular dapat merasakan panas dan gerakan dalam cara manusia tidak bisa, Nagini mampu mendeteksi Harry dan Hermione bahkan ketika mereka berada di bawah Jubah Gaib. [23] Setelah menemukan bahwa Harry sedang mencari Horcrux-Horcrux nya, Voldemort Nagini tempat ke kandang magis pelindung untuk mencegah dia dibunuh, namun masih menggunakan itu untuk membunuh Severus Snape dengan memperluas kandang atas dan di atas dia [31]. Ketika Harry ternyata dibunuh oleh Voldemort , Nagini dilepaskan dari pesona pelindung dan disampirkan di bahu Voldemort selama kemenangan Pelahap Maut 'march kembali ke Hogwarts [31]. Setelah Neville Longbottom terbuka menentang Voldemort, Voldemort menghukum dia dengan memaksa Topi Seleksi di kepalanya dan pengaturan di api [31]. Para Pelahap Maut kemudian menyerang dan pertempuran terjadi kemudian, dan Neville menarik pedang Godric Gryffindor dari Topi, ketika Harry telah dilakukan di Kamar Rahasia, [32] dan memenggal kepala Nagini [31].
Voldemort membuat Nagini itu Horcrux terakhir ketika ia bersembunyi di hutan dari Albania;. Korban pembunuhan yang menyebabkan penciptaan adalah Bertha Jorkins [34] Karena koneksi ini, Voldemort memiliki kontrol yang berlebihan atas ular, bahkan untuk seorang Parselmouth, sebagaimana disebutkan oleh Dumbledore di Half-Blood Prince. Nagini juga mampu berkomunikasi dengan Voldemort, di Godric Hollow itu, karena hubungan ini.

PETER PETTIGREW "WORMTAIL"

Peter Pettigrew adalah tokoh fiksi dalam cerita Harry Potter yang merupakan salah seorang siswa Hogwarts yang seangkatan dengan Severus Snape, James Potter, dan Sirius Black. Dia bertransfigurasi menjadi tikus yang diberi nama Scrabbers milik Ron Weasley. Peter Pettigrew muncul dalam film ketiga, Harry Potter and the Prisoner of Azkaban. Dalam cerita Harry Potter ketiga juga diketahui bahwa ternyata peter petigrew lah yang telah mengkhianati orang tua Harry, dan ternyata pendukung Voldemort. Tetapi di Harry Potter and The Deathly Hallows, Harry berkata kepada peter saat Harry dan kawan-kawannya ditangkap oleh Bellatrix Lestrange "Kau mau membunuhku? Setelah aku menyelamatkan nyawamu? Kau berhutang padaku, Wormtail!" Dan tangan metal yang diberikan Lord Voldemort kepada Peter pada tahun ke-4 Harry ( Harry Potter and The Goblet of Fire ) mencekik dirinya karena ia telah ragu-ragu untuk membunuh Harry.

THE DEATH EATER


Pelahap Maut atau Death Eater dalam bahasa Inggris, ada sebutan bagi pengikut Lord Voldemort, seorang penyihir ilmu hitam yang paling ditakuti di zaman kejayaannya, merupakan tokoh antagonis utama dalam novel seri Harry Potter karya J.K. Rowling.
Cikal bakal Pelahap Maut adalah murid-murid Slythern yang bersekolah di zaman yang sama dengan Tom Riddle muda.
Ketika Voldermort mengalami kejatuhannya dengan insiden di Godric's Hollow, kediaman Keluarga Potter, banyak Pelahap Maut yang masih hidup kemudian mengaku bahwa mereka menjadi pengikut Voldermort karena takut akan ancamannya. Tetapi ada pula yang terang-terangan masih memujanya, seperti Bellatrix Lestrange.
Ketika Voldermort kembali berkuasa di tahun keempat Harry di Hogwarts, ternyata masih banyak pengikut setianya yang kembali padanya. Dan setahun berikutnya, terjadi pelarian besar-besaran dari Azkaban, dan para pelarian ini kembali bergabung dengan tuannya untuk menebarkan teror. Ketika terjadi pertempuran di Departemen Misteri, ada beberapa Pelahap Maut yang berhasil ditangkap, seperti Lucius Malfoy, tetapi masih banyak pula yang berhasil melarikan diri.
Para Pelahap Maut ini menyerbu Hogwarts di tahun keenam Harry. Mereka diselundupkan oleh Draco Malfoy melalui Kamar Kebutuhan. Sekali lagi mereka berhasil lolos setelah Snape membunuh Dumbledore.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Para Pelahap Maut

[sunting] Saat Ini

[sunting] Pelahap Maut Yang Mati atau Tidak Memiliki Jiwa

[sunting] Pengkhianat Pelahap Maut

NEVILLE LONGBOTTOM

Neville Longbottom (lahir pada tanggal 30 Juli 1980) adalah karakter fiksi dalam seri Harry Potter karangan J. K. Rowling.
Neville adalah murid Hogwarts yang ditempatkan di Asrama Gryffindor, dan memiliki ingatan yang parah sekali dan merupakan murid tersial. Ia sering lupa tangga mana yang tidak boleh diinjak, lupa membawa sesuatu dari rumah, lupa kata kunci masuk ke Asrama dan sebagainya. Hal ini kemungkinan disebabkan karena ia tinggal bersama neneknya yang galak. Neville berbagi kamar tidur dengan Harry Potter, Ron Weasley, Seamus Finnigan dan Dean Thomas.
Pelajaran yang paling dikuasai Neville adalah Herbology, dan yang paling buruk adalah Ramuan (ketakutannya pada Snape membuat pelajaran ini seratus kali lebih buruk). Neville memiliki seekor katak peliharaan bernama Trevor, yang merupakan hadiah dari kakek buyutnya, Algie, karena ia berhasil diterima di Hogwarts.
Neville sebenarnya bisa jadi adalah anak yang dimaksud dalam Ramalan yang dibuat Sybill Trelawney, namun Voldemort ternyata menandai Harry sebagai tandingannya.
Neville diperankan oleh Matthew Lewis dalam film-film adaptasi Harry Potter.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Keluarga Neville

Keluarga Longbottom adalah salah satu dari sedikit keluarga penyihir berdarah-murni yang masih ada. Orang tua Neville adalah Frank dan Alice Longbottom. Mereka berdua Auror dan anggota awal dari Orde Phoenix. Mereka disiksa oleh Pelahap Maut, terutama Barty Crouch Jr. dan Bellatrix Lestrange, dengan Kutukan Cruciatus, satu dari Tiga Kutukan-Tak-Termaafkan sampai mereka kehilangan ingatan dan dirawat di bangsal tertutup Rumah Sakit St Mungo untuk Penyakit dan Luka-Luka Sihir. Nenek Neville, Augusta, merawat Neville Sejak kecil. Augusta adalah orang yang keras, disiplin dan perfeksionis, dan tampaknya buta akan keinginan cucunya. Ketika Augusta tahu bahwa Neville tidak pernah menceritakan soal orang tuanya pada teman-temannya, dia beranggapan Neville malu terhadap mereka; dan ketika Alice memberi Neville bungkus permen, dia menyuruh untuk membuangnya (tapi Harry yakin ia melihat Neville memasukkan bungkus itu ke kantongnya). Augusta menginginkan Neville mengikuti jejak ayahnya, tanpa melihat kemampuan dan keinginan Neville sendiri. Ketika Neville mengatakan pada McGonagall bahwa neneknya menganggap Mantra 'kurang oke', McGonagall mengatakan, Sudah waktunya nenekmu belajar bangga akan cucu yang dimilikinya, daripada cucu yang menurutnya seharusnya dimilikinya.
Neville memiliki hubungan kekerabatan dengan keluarga Black. Callidora Black, cucu dari Phineas Nigellus, menikah dengan Harfang Longbottom. (Kemungkinan Neville juga memiliki kekerabatan dengan keluarga Potter, Prewett, Crouch, Weasley dan bahkan keluarga Pelahap Maut lainnya, karena semua keluarga penyihir berdarah-murni saling berhubungan).
Kehilangan orang tua akibat menderita kegilaan, sangat memengaruhi Neville. Misalnya saat Moody palsu menunjukkan tentang Kutukan-Tak-Termaafkan di depan kelas. Harry telah mengetahui tentang orang tua Neville sejak tahun keempat, namun berjanji pada Dumbledore untuk merahasiakannya. Dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix, Harry, Ron, Hermione, dan Ginny melihat Neville mengunjungi orang tuanya di St.Mungo. Mereka tetap merahasiakannya, dan Neville hanya pernah menyinggung hal ini satu kali.
Neville juga memiliki seorang kakek (adik Augusta), Algie, yang seringkali disebutkan, dan memberinya Trevor, yang tampaknya selalu ingin melepaskan diri dari Neville. Algie-lah yang mendorong Neville dari dermaga, dan menjatuhkan Neville dari jendela untuk memancing kekuatan sihirnya. Tapi Algie tidak pernah muncul sampai dengan Buku Keenam.

[sunting] Sifat dan Kepribadian

Ketidakpercayaan diri Neville sangat memengaruhi kemampuannya sebagai penyihir-yang-masih-belajar; biarpun berdarah murni, Neville tidak menunjukkan kemampuan sihirnya sehingga seringkali mendapat kesulitan. Meski demikian, kadang-kadang muncul kekuatan tersembunyi dan potensial di saat yang tak terduga, misalnya berhasil menjungkirkan Profesor Flitwick di kelas, dan kemajuan pesat yang diperlihatkan Neville pada praktik Pertahanan terhadap Ilmu Hitam di Laskar Dumbledore. Neville menggunakan tongkat sihir ayahnya, yang kemungkinan menjadi salah satu faktor pendukung, karena di dunia sihir dalam Harry Potter "tongkatlah yang memilih penyihir" – bukan sebaliknya. Neville juga memiliki tekad kuat, misalnya di Harry Potter dan Batu Bertuah ketika ia menghalangi Ron, Harry, dan Hermione untuk keluar dari Ruang Rekreasi Gryffindor dan kemudian di Harry Potter dan Orde Phoenix.
Neville juga dikenal karena sangat pelupa; ia mencoba menggunakan Remembral di awal seri, tapi tidak pernah ingat apa yang dilupakannya. Kemungkinan penyakit lupa pada Neville ini diakibatkan efek dari jampi memori yang dikenakan padanya karena ia menjadi saksi penyiksaan kedua orang tuanya.

[sunting] Neville Dalam Harry Potter dan Orde Phoenix

Dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix peran Neville dalam cerita semakin besar. Kemampuan sihirnya meningkat, seperti yang ia tunjukkan dalam latihan LD. Tampaknya Neville berniat membalaskan dendam untuk orang tuanya, terutama setelah Lestrange kabur dari Azkaban. Ketika berhadapan dengan Bellatrix Lestrange di Kementerian Sihir, Neville dikuasai kemarahan yang nyaris menjatuhkan seorang Pelahap Maut yang memeganginya. Neville juga memegang peranan kunci ketidaktahuan Voldermort untuk mengetahui Ramalan tentang Voldermort dan Harry, karena dia tahu persis bahwa Ramalan tersebut pecah di depan matanya.
Dumbledore di akhir cerita mengungkapkan pada Harry bahwa yang dimaksud dalam Ramalan yang dibuat oleh Sybill Trelawney itu bisa saja mengacu pada Neville, karena Harry dan Neville sama-sama lahir di akhir bulan Juli, dan orang tua mereka juga sama-sama menentang Voldemord. Namun bagian yang tidak diketahui Voldermort adalah: …dan Pangeran Kegelapan akan menandainya sebagai tandingannya, tetapi dia akan memiliki kekuatan yang tidak diketahui Pangeran Kegelapan… Dan kenyataannya, Voldermort menandai Harry sebagai tandingannya, bukannya Neville, sehingga bagi Dumbledore jelaslah siapa yang dimaksud sebagai 'Sang Terpilih'.

[sunting] Neville Dalam Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran

Di atas Hogwarts Express, Neville yang satu kompartemen dengan Harry dan Luna bercerita bahwa dia mengira neneknya akan marah setelah kejadian di Departemen Misteri, namun ternyata sebaliknya. Neneknya justru senang dan membelikannya tongkat sihir baru, kayu ceri dan rambut Unicorn, salah satu dari tongkat terakhir yang dijual Mr. Ollivander sebelum dia menghilang. Neville diundang ke acara makan siang Horace Slughorn di kereta bersama karena orang tuanya, namun Neville tidak nyaman berbicara tentang orang tuanya dengan Slughorn.
Nilai O.W.L Neville adalah : "Outstanding" untuk Herbology, "Exceeds Expectations" untuk Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, "Acceptable" di Transfigurasi (yang tidak diijinkan McGonagall untuk meneruskan kelas NEWT-nya) dan "Exceeds Expectations" untuk Mantra. Neville tidak berencana mengambil kelas Mantra, karena neneknya tidak setuju, namun McGonagall berhasil membujuknya untuk tidak mengindahkan keinginan neneknya.
Neville kecewa karena pertemuan Laskar Dumbledore tidak diteruskan, karena ia menganggap latihan-latihan tersebut telah membantunya (dan anggota lain) meningkatkan kemampuan sihir mereka. Dalam Pertempuran di Hogwarts, Neville adalah salah satu dari sedikit anggota LD yang turut andil dalam pertempuran melawan Pelahap Maut (karena mungkin hanya Neville dan Luna yang senantiasa membawa-bawa dan mengecek koin LD mereka).
Neville tidak pernah tahu bahwa ada kemungkinan dialah yang dimaksud dalam Ramalan dan dia juga tidak tahu bagaimana sebenarnya isi dari Ramalan tersebut.

[sunting] Neville dalam Harry Potter dan Relikui Kematian

Di novel yang terakhir ini, Neville merupakan salah seorang pemimpin dari Laskar Dumbledore yang tersisa di Hogwarts. Bersama-sama Ginny Weasly dan Luna, mereka berusaha mencuri Pedang Gryffindor yang digantung di dinding ruang kepala sekolah Hogwarts yang ditempati Severus Snape, tetapi tidak berhasil.
Neville adalah salah seorang pahlawan yang menghancurkan Horcrux Lord Voldemort yang terakhir, yaitu ularnya yang bernama Nagini dengan Pedang Gryffindor pada Pertempuran Hogwarts ke-2. Pada akhir cerita, di tahun 2017, ia telah menjadi profesor di Hogwarts, sebagai guru Herbology.

DOLORES JANE UMBRIDGE

Dolores Jane Umbridge adalah karakter fiksi dalam novel Harry Potter karangan J.K. Rowling.
Umbridge tampak seperti kodok besar pucat. Tubuhnya agak gemuk pendek dengan wajah lebar menggelambir dan mulut lebar kendur. Matanya besar, bundar, dan agak menonjol. Suaranya nyaring dan kekanak-kanakan. Dia sering memakai pita besar hitam di rambutnya yang mengingatkan Harry pada lalat yang akan ditangkapnya dengan lidah panjang lengket.
Nama Dolores berasal dari kata Latin ‘dolor’ yang berarti kepahitan/kepedihan/kesakitan/kesedihan, jadi namanya bisa berarti melambangkan kepahitan yang dibawanya ke Hogwarts. Nama ‘Umbridge’ dilafalkan sama dengan kata ‘umbrage’ dalam bahasa Inggris yang artinya perasaan tersinggung atau perasaan kecewa karena kurang dihormati.
Dalam film Harry Potter and the Order of the Phoenix, Imelda Staunton akan memerankan Umbridge.
Umbridge pertama kali muncul dalam Harry Potter and the Order of the Phoenix, sebagai Asisten Senior Menteri Sihir. Dia adalah salah satu orang yang menginterogasi Harry dalam Sidang Wizengamot, dimana Harry dituduh melanggar Dekrit Pembatasan Masuk Akal bagi Penyihir di Bawah-Umur dan Undang-Undang Kerahasiaan Sihir Internasional. Di akhir cerita terungkap bahwa ternyata Umbridge sendiri yang menyuruh Dementor untuk menyerang Harry.
Umbridge ditempatkan di Hogwarts sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang baru atas perintah dari Kementerian Sihir. Dia kemudian ditunjuk sebagai "Inkuisitor Agung Hogwarts", yang memberikan Umbridge kekuasaan tak terbatas terhadap murid, guru-guru dam kurikulum. Umbridge juga membentuk Regu Inkuisitor, yang terdiri dari anak-anak Slytherin yang dengan gembira menerima tugas ini untuk bertindak semena-mena dan menjatuhkan detensi pada murid-murid lain yang tidak mereka sukai, terutama Harry.
Masa-masa Umbridge di Hogwarts diwarnai dengan kekerasan dan hukuman fisik terhadap murid-murid, terutama Harry yang diberi hukuman menulis kalimat dengan pena khusus, yang secara sihir menyebabkan kata-kata yang ditulis itu tertulis di tangan si penulis, sampai meninggalkan bekas (yang bahkan masih berbekas di tangan Harry sampai tahun berikutnya). Lee Jordan juga dikenai hukuman serupa, biarpun tidak sebanyak Harry. Umbridge juga mengijinkan pemberian hukuman cambuk bagi Fred dan George Weasley (sebelum mereka kabur dari Hogwarts), dan berencana untuk menggunakan Kutukan Cruciatus untuk mengorek informasi dari Harry.
Setelah Dumbledore meninggalkan Hogwarts, Umbridge diangkat sebagai Kepala Sekolah, tetapi Kantor Kepala Sekolah menolak untuk membuka pintu baginya (dan membuatnya kesal). Masa-masa Umbridge menjabat sebagai Kepala Sekolah diwarnai dengan berbagai pemberontakan yang dilakukan para murid, bahkan para guru. Terlebih dengan perginya si kembar Weasley, banyak murid yang mengincar posisi sebagai biang keonaran.
Umbridge memiliki kecurigaan tidak berdasar pada makhluk-makhluk non-manusia dan separuh-manusia dan membuat undang-undang anti-manusia serigala yang menyebabkan orang-orang seperti Remus Lupin kesulitan mencari pekerjaan.
Prasangka Umbridge benar-benar terjadi ketika dia bertemu dengan sekawanan Cantaurus di Hutan Terlarang. Entah bagaimana jadinya bila Dumbledore tidak masuk ke dalam hutan dan menyelamatkannya. Dumbledore kembali menjadi Kepala Sekolah dan Umbridge dipaksa untuk mengundurkan diri setelah insiden di Kementerian Sihir.
Umbridge dirawat di rumah sakit Hogwarts setelah diselamatkan Dumbledore. Selama beberapa hari ia tidak menunjukkan reaksi kecuali bila (seperti yang diperagakan Ron) ada yang membuat suara "klik-klok-klik-klok" dengan lidahnya. Umbridge pergi dari Hogwarts sehari sebelum akhir tahun ajaran. Dia menyelinap meninggalkan rumah sakit di malam hari, berharap bisa pergi tanpa diketahui yang lain. Celakanya, ia bertemu Peeves di tengah jalan, yang segera mengunkan kesempatan terakhirnya untuk melaksanakan instruksi Fred (untuk membuat Umbridge sengsara). Peeves mengejar Umbridge dengan gembira dari halaman Hogwarts, memukulinya berganti-ganti dengan tongkat McGonagall dan kaos kaki penuh kapur.
Dalam Harry Potter and the Half-Blood Prince, Umbridge masih bekerja di Kementerian Sihir di bawah menteri yang baru, Rufus Scrimgeour, tapi tidak dijelaskan ia menempati posisi sebagai apa.

ALASTOR MOODY "MAD EYE"


Alastor "Mad-Eye" Moody adalah tokoh fiksi dalam seri Harry Potter karya J. K. Rowling. Ia adalah mantan Auror dan bergabung dengan Orde Phoenix. Dalam film, ia diperankan oleh aktor Irlandia, Brendan Gleeson.
Nama Alastor berasal dari Alastor (dalam bahasa Inggris: "avenger" atau "si penuntut balas") dari mitologi Yunani. Dalam mitologi ini, Alastor adalah dewa rumah yang dipanggil oleh keluarga-keluarga untuk mendatangi mereka yang melukai hati.

Latar belakang

Moody kemungkinan adalah Auror yang paling terkenal dalam masa modern, bertanggung jawab untuk menangkap banyak kriminal-kriminal komunitas sihir. Moody memiliki penampilan yang mengerikan, digambarkan seperti dipahat dari kayu oleh seseorang yang tidak terlalu mengerti akan bentuk manusia. Moody telah kehilangan beberapa bagian tubuh, termasuk salah satu mata, kaki, dan sebagian dari hidungnya, ketika sedang bertempur dengan Penyihir Hitam. Hal ini juga mengakibatkan ia menjadi ekstra berhati-hati —beberapa orang mengatakan paranoid— misalnya, ia hanya mau makan atau minum dari makanan dan minuman yang dipersiapkannya sendiri, dengan alasan 'sangat mudah bagi penyihir hitam untuk meracuni cangkir yang tidak terjaga'. Ia terutama sekali terkenal dengan mata gaibnya yang khas, yang dapat berputar 360 derajat dan dapat melihat menembus tembok, pintu, Jubah Gaib, hingga melihat menembus belakang kepalanya sendiri. Inilah sebabnya ia dijuluki "Mad-Eye" (atau "si Mata-Gila").
Brendan Gleeson memerankan Moody di film Harry Potter and the Goblet of Fire dan akan muncul kembali dalam sekuelnya film Harry Potter and the Order of the Phoenix.

Moody dalam seri Harry Potter

-Piala Api


Gleeson sebagai Profesor Mad-Eye Moody dalam Harry Potter and the Goblet of Fire
Dalam Piala Api, Moody ditunjuk sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam di Hogwarts. Sebelum masa sekolah dimulai, namun demikian, ia diculik dan disekap di dalam sebuah peti ajaib oleh Barty Crouch Jr, seorang abdi setia Voldemort, yang menggunakan Ramuan Polyjuice untuk menyamar sebagai Moody. Moody dibiarkan tetap hidup karena di bawah kutukan Imperius oleh Barty Crouch Jr, karena ia memerlukan bagian tubuh Alastor Moody (rambutnya) untuk membuat Ramuan Polyjuice dan untuk dapat menanyai kebiasaan-kebiasaan Moody. Crouch dapat meminum Ramuan itu secara reguler tanpa menimbulkan kecurigaan, tertutupi oleh kebiasaan terkenal Moody yang selalu membawa minumannya sendiri di sebuah botol minuman.
Pada malam final Turnamen Triwizard, Crouch berusaha membunuh Harry, tetapi berhasil dihentikan oleh Dumbledore, Minerva, dan Snape. Karena melupakan meminum Ramuan Polyjuice pada saat itu, Crouch kembali ke rupa aslinya, dan di bawah pengaruh Ramuan Veritaserum, ia mengakui segalanya,, dan Dumbledore berhasil menyelamatkan Moody yang asli yang terkurung di peti ajaibnya. Satu dementor mengisap jiwa Crouch sebelum ia diinterogasi oleh Cornelius Fudge.

- Setelah Hogwarts

Harry pertama kali berinteraksi dengan Moody yang asli beberapa waktu sebelum tahun ajaran baru di Hogwarts, dalam Harry Potter dan Orde Phoenix. Dalam buku ini, Moody bergabung dengan Orde Phoenix yang baru dibentuk kembali, dan biasanya ditemani dengan anggota Orde lainnya, Nymphadora Tonks dan Remus Lupin, khususnya ketika melindungi Harry. Ia tampil lagi pada klimaks buku tersebut, bersama-sama dengan Lupin, Tonks, Kingsley Shacklebolt, dan Sirius Black. Ia juga muncul dengan Lupin dan Tonks pada akhir buku, dan bersama-sama berbicara dengan keluarga Dursley.
Moody muncul kembali di Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran pada akhir buku ini, ketika ia menghadiri pemakaman Albus Dumbledore.
Di film Harry Potter and the Deathly Hallows Moody bersama Order Phoenix melindungi Harry dari Voldemort, berkumpul di kediaman keluarga Dursley. dan kemudian memberi ramuan polijus yang berisi rambut Harry agar Voldemort bingung dimana Harry yang asli. Moody terbunuh oleh Voldemort sendiri saat terbang ke The Burrow

ALBUS PERCIVAL WULFRIC BRIAN DUMBLEDORE

Kehidupan Awal Dumbledore

Albus Dumbledore dilahirkan pada tahun 1881 dan merupakan anak dari Percival Dumbledore dan Kendra Dumbledore. Tiga tahun setelah ia dilahirkan, adiknya, Aberforth Dumbledore lahir, dan setelahnya lahir adik perempuan keduanya, Ariana Dumbledore. Tiga anak-anak Muggle menyerang Ariana saat ia berumur 6 tahun karena mereka melihatnya menggunakan sihir. Akibat dari serangan itu, ia menderita sakit seumur hidupnya. Ayah Dumbledore, Percival, menyerang ketiga Muggle itu sebagai balasan atas penyerangan mereka terhadap putrinya, dan ia dipenjarakan di Azkaban seumur hidup. Untuk menghindari Ariana dibawa ke Rumah Sakit St.Mungo, Kendra memindahkan keluarga mereka ke Godric's Hollow. Para tetangga mereka mengira Ariana adalah seorang Squib.
Saat Albus memasuki Hogwarts, ia berteman dengan Elphias Doge yang banyak diejek oleh orang-orang karena baru saja sembuh dari cacar naga. Di Hogwarts, Dumbledore dianggap sebagai murid paling cerdas yang pernah memasuki Hogwarts. Ia memenangkan banyak sekali penghargaan dan mempunyai banyak teman yang saat ini menjadi penyihir-penyihir terkenal. Tulisan-tulisannya banyak dimuat di Transfiguration Today, Challenges in Charming, dan The Practical Potioneer. Ia adalah seorang Gryffindor. Informasi ini diberikan kepada Harry Potter oleh Hermione Granger pada saat mereka berada di Hogwarts Express dalam film Harry Potter and the Sorcerer's Stone.
Tiga tahun setelahnya, Aberforth masuk Hogwarts. Adiknya itu terbukti agak berbeda dari Albus, karena tidak menguasai bakat sihir luar biasa seperti kakanya. Hal ini terlihat sejak di tahun kelima Harry bersekolah, menjelang ujian O.W.L (Ordinary Wizarding Levels). Pada saat itu, Griselda Marchbanks, Kepala Wizarding Examinations Authority--Kekuasaan Pengujian Sihir, mengatakan bahwa Dumbledore telah "....melakukan hal-hal dengan tongkat sihir yang tidak pernah kulihat sebelumnya". Saat Dumbledore dan Doge meninggalkan Hogwarts, mereka berencana untuk melakukan perjalanan keliling dunia. Di tengah-tengah perjalanan mereka, Dumbledore yang pada saat itu berumur 18 tahun tertimpa musibah kematian ibunya, yang dibunuh oleh Ariana yang sedang 'kumat'.

[sunting] Dumbledore dan Grindelwald

Karena ketidakhadiran orang tua Dumbledore (ayahnya dipenjara, sedangkan ibunya meninggal), Albus menjadi kepala keluarga tersebut, dan menjadi kewajibannya untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Ini merupakan hal yang berat bagi Dumbledore, mengingat orang tuanya tidak meninggalkan banyak emas. Ia dipaksa harus tinggal di rumah dengan Ariana ketika Aberforth menjalani pendidikannya di Hogwarts. Kemudian, Gellert Grindelwald muda tiba di Godric's Hollow dengan bibinya, Bathilda Bagshot, pengarang buku A History of Magic--Sejarah Sihir. Dumbledore muda berteman dengan Grindelwald dan mereka berdua mempunyai keinginan untuk menguasai dunia "untuk kebaikan yang lebih besar" dengan cara menyatukan Relikui Kematian yang legendaris.
Kedua penyihir itu berpendapat bahwa dunia sihir harus berkuasa atas para Muggles. Meskipun mereka harus menghancurkan beberapa penyihir dalam perjalanan mereka menuju misi tersebut, mereka akan menganggapnya "untuk kebaikan". Tapi, sebuah diskusi antara Albus, Aberforth, dan Grindelwald memimpin mereka ke sebuah duel yang menyebabkan kematian Ariana. Dalam sisa hidupnya, Dumbledore merasa bersalah, karena tidak pernah bisa memastikan apakah kutukannya atau hal lain yang menyebabkan kematian Ariana.
Grindelwald kemudian meninggalkan rumah Bagshot dan memulai misinya. Sementara itu, dalam pemakaman Ariana, Aberforth sangat marah kepada Dumbledore dan meninju hidung Dumbledore, mematahkannya, yang membuat hidungnya terlihat bengkok sekarang. Karena kematian Ariana tersebut, Albus merasa tidak dapat dipercaya dalam menghadapi hal-hal yang besar yang membuatnya tidak pernah mengambil tempat sebagai Menteri Sihir. Dumbledore kemudian kembali ke Hogwarts sebagai guru Transfigurasi, dan kemudian diangkat menjadi Kepala Sekolah Hogwarts, menggantikan Armando Dippet.
Dumbledore akhirnya berhasil mengalahkan Grindelwald, yang telah menjadi penyihir hitam, yang memiliki Tongkat Elder. Setelah mengalahkannya, Dumbledore menjadi pemilik Tongkat Elder berikutnya, bahkan setelah ia meninggal.

[sunting] Dumbledore dan Kebangkitan Voldemort

Lihat juga: Lord Voldemort atau Orde Phoenix Salah satu tugas Dumbledore sebagai guru di Hogwarts adalah mencari dan menawarkan tempat di Hogwarts kepada Tom Marvolo Riddle. Ketika Dumbledore terkagum-kagum dengan kemampuan Riddle, ia mendapat masalah karena Riddle tidak pernah mempercayai Dumbledore sepenuhnya. Satu tahun kemudian, Riddle mencoba untuk mendapatkan tempat sebagai guru di Hogwarts. Namun, Dumbledore meyakinkan kepala sekolah saat itu, Armando Dippet, untuk menolak permohonan Riddle. Ia sendiri juga menolak permohonan Riddle yang kedua beberapa tahun kemudian, saat ia menjabat sebagai kepala sekolah. Sejak saat itu, Riddle menyatakan perang dengan mantan pengajarnya, dan mengadopsi sebuah nama yang akan menjadi menakutkan dalam semua hati penyihir di dunia sihir tahun-tahun mendatang: Lord Voldemort.
Untuk melawan Voldemort, Dumbledore mendirikan sebuah organisasi yang diberi nama Orde Phoenix. Dalam perkembangan Voldemort, anggota Orde selalu bertarung melawan pengikut Voldemort, Pelahap Maut dan pengikut-pengikut lainnya. Dalam pertempuran tersebut, Orde menderita kekalahan yang diikuti dengan meninggalnya beberapa anggota Orde, dan salah satunya adalah suami-istri Potter. Sebelum kematian mereka, Dumbledore meminta mereka untuk memperlihatkan Jubah Gaib yang dicurigai sebagai salah satu dari Relikui Kematian. Saat James meninggal, Dumbledore memutuskan untuk menyimpan jubah tersebut, dan memberikannya kepada putra James, Harry Potter.
Saat orang tua Harry terbunuh dan kekuatan Voldemort menghilang, pemindahan Harry ke rumah Vernon dan Petunia Dursley, paman dan bibinya yang merupakan satu-satunya kerabatnya yang masih hidup, adalah keputusan Dumbledore. Ia mengetahui bahwa Harry telah diberi perlindungan sihir khusus yang berasal dari pengorbanan ibunya, dan karena Petunia Dursley menerima Harry di rumah mereka, sihir itu telah tertanam di rumah keluarga Dursley. Sihir lama yang berasal dari cinta ibunya kepada Harry ini, membuat Harry tidak dapat disentuh oleh Voldemort.

[sunting] Penampilan

[sunting] Tiga Buku Pertama

Berkas:Harris Dumbledore.jpg
Albus Dumbledore dimainkan oleh Richard Harris
Di awal dari seri Harry Potter, tepatnya di Harry Potter dan Batu Bertuah, Dumbledore tiba di Privet Drive nomor empat di Little Whinging,Surrey, untuk meninggalkan bayi Harry di ambang pintu kediaman keluarga Dursley dengan sebuah surat yang menjelaskan situasi saat itu. Ia pergi dengan kata-kata terakhir, "Semoga berhasil, Harry".
Saat Harry tiba di Hogwarts, Dumbledore memberitahu Harry tentang rahasia Cermin Tarsah yang jika ia melihat cermin tersebut, ia melihat dirinya "memegang sepasang kaos kaki wol tebal." Ternyata, ia sendiri, seperti Harry, melihat keluarganya hidup dan bersatu. Pada malam ketika Quirinus Quirrel, Harry, Ron Weasley, dan Hermione Granger memasuki ruang bawah tanah untuk mendapatkan Batu tersebut, Dumbledore sedang dipanggil oleh Kementrian Sihir oleh surat yang salah, tapi ia kemudian menyadari bahwa ia diperlukan di Hogwarts dan ia kembali untuk menyelamatkan Harry dari Quirrell dan Voldemort. Ia juga melakukan percakapan terakhir dengan Harry setelah kejadian tersebut dan mengatakan bahwa ia terlalu muda untuk mengetahui alasan Voldemort ingin membunuhnya.
Di Harry Potter dan Kamar Rahasia, Dumbledore mencurigai bahwa Tom Riddle terlibat dalam penyerangan terhadap murid-murid, saat ia menjawab, "bukan masalah siapa, tapi bagaimana?", ketika ditanya siapa pelaku penyerangan tersebut. Dumbledore yang lebih muda terlihat di buku harian Riddle, ketika Harry melihat memori Tom Riddle, dan bertanya apakah ia mengetahui sesuatu tentang penyerangan murid-murid. Dalam separo bagian akhir, Lucius Malfoy membujuk (atau bisa dibilang mengancam) kesebelas dewan sekolah untuk mencabut posisi Dumbledore sebagai Kepala Sekolah karena terjadi penyerangan oleh basilisk di sekolah saat Kamar Rahasia dibuka. Para dewan mengembalikan lagi posisi Dumbledore saat mereka mengetahui bahwa Ginny Weasley dibawa ke Kamar Rahasia dan Lucius terbukti memaksa para dewan untuk menyingkirkan Dumbledore.
Di permulaan Harry Potter dan Tawanan Azkaban, Dumbledore terpaksa menerima para dementor di luar sekolah mereka demi perlindungan murid-murid Hogwarts dari Sirius Black, seorang yang dituduh membunuh yang melarikan diri dari Azkaban. Setelah Black berhasil menembus Hogwarts, Dumbledore memerintahkan untuk menutup seluruh pintu masuk ke dalam sekolah. Setelah Harry jatuh dari sapunya pada saat pertandingan Quidditch karena dementor, Dumbledore menjadi sangat marah pada mereka dan menggunakan tongkatnya untuk mendaratkan Harry dengan selamat ke tanah. Di bagian akhir buku, Dumbledore menyarankan Hermione memakai Pemutar Waktu miliknya tanpa sepengetahuan Kementrian untuk kembali ke tiga jam yang lalu untuk menyelamatkan Buckbeak si Hippogriff dan Sirius sebelum mereka tereksekusi.

[sunting] Buku Keempat dan Kelima

Di seri keempat, Harry Potter dan Piala Api, Dumbledore memperkenalkan Turnamen Triwizard. Ia juga menjadi juri selama even tersebut berlangsung. Di buku, saat nama Harry keluar dari Piala Api, Dumbledore tidak terkejut dan tetap tenang, dan bertanya pada Harry apakah ia sendiri atau murid lain yang lebih tua yang ia suruh yang memasukkan namanya ke dalam Piala Api. Saat Harry menjawab tidak, ia percaya padanya. Tidak seperti di buku, di film, Dumbledore (yang diperankan oleh Michael Gambon) terlihat marah dan bahkan menggoncangkan Harry saat ia bertanya padanya.
Di akhir buku, ketakutan Dumbledore terjawab saat Harry kembali dari pertempurannya melawan Voldemort membawa mayat Cedric Diggory dan saat Alastor Moody (yang sebenarnya adalah Barty Crouch Junior yang menyamar dengan menggunakan Ramuan Polyjuice) mengambil Harry dari Dumbledore dan membawanya ke dalam kantornya. Dumbledore langsung curiga dan pergi menuju kantor Moody dengan Minerva McGonagall dan Severus Snape untuk menyelamatkan Harry dan menginterogasi Crouch. Kemudian, Dumbledore mendengarkan kesaksian Harry tentang kembalinya Voldemort. Harry kemudian mengetahui bahwa Cornelius Fudge, Menteri Sihir sedang berdebat dengan Dumbledore dan McGonagall. Di akhir cerita, Fudge dan Dumbledore "berpisah jalan" setelah perdebatan tentang kembalinya Voldemort dan akibat-akibat yang akan terjadi jika Fudge tetap membiarkan hal itu.
Di Harry Potter dan Orde Phoenix, Dumbledore diturunkan pangkatnya yang semula adalah Hakim Ketua Wizengamot, dikeluarkan dari kedudukannya sebagai Ketua Konfederasi Penyihir Internasional, dan ia juga kehilangan Order of Merlin Kelas Satu, akibat dari pidatonya tentang kembalinya Voldemort. Sementara itu, Kementrian Sihir melakukan segala cara untuk memojokkan Dumbledore dan Harry, sebagian besar melalui Daily Prophet. Di awal cerita, Dumbledore memancing kemarahan Fudge saat ia hadir di sidang Harry dengan membawa saksi (Arabella Figg) untuk memastikan bahwa ia tidak dikeluarkan. Namun, Harry merasa sangat marah karena Dumbledore tidak pernah menatapnya, apalagi berbicara kepadanya.
Di Hogwarts, Kementrian mengeluarkan Dekrit Pendidikan Nomor Dua Puluh Dua, yang memperbolehkan Fudge untuk menempatkan Dolores Umbridge (setelah Dumbledore gagal mencari kandidat yang tepat) sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam. Melalui Umbridge, Fudge perlahan-lahan menambah kekuatannya di Hogwarts. Ia juga mengawasi Dumbledore secara ketat, karena ia takut Dumbledore sedang mendirikan laskar penyihir dibawah umur untuk melawan Kementrian. Dolores melarang semua praktek latihan pertahanan di kelasnya yang memaksa Harry, Ron, dan Hermione mendirikan Laskar Dumbledore dengan beberapa teman-teman mereka. Saat L.D. diketahui oleh Kementrian, Dumbledore berkata bahwa ialah yang menyuruh Harry membentuk organisasi tersebut, yang membuatnya kehilangan jabatannya sebagai kepala sekolah (lagi).
Dumbledore tidak terdengar lagi di buku sampai ia tiba di Departemen Misteri untuk bergabung dengan Orde dalam pertarungan melawan Pelahap Maut. Ia kemudian menyelamatkan Harry dari kutukan Avada Kedavra yang dilancarkan oleh Voldemort dan berduel dengan Pangeran Kegelapan. Setelah Voldemort ber-Dissaparate, Dumbledore memberitahu Fudge tentang apa yang terjadi dan menduduki kembali jabatan sebagai kepala sekolah dan mendapatkan kembali semua gelar-gelarnya. Di akhir cerita, Dumbledore memberi tahu Harry bahwa Voldemort memilihnya sebagai saingannya dan mereka berdua harus saling membunuh pada akhirnya.

[sunting] Buku Keenam

Di Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran, Dumbledore menjemput Harry dari Privet Drive untuk membujuk Horace Slughorn untuk bergabung dengan staf Hogwarts. Tangan kanannya, seperti yang diperhatikan Harry, terlihat hitam dan berkerut. Pada saat tahun ajaran, Dumbledore bertemu dengan Harry di kantornya untuk mengajarinya tentang masa lalu Voldemort karena ia memberitahu Harry bahwa hal itu sangat penting. Melalui pelajaran tersebut, mereka mengunjungi pikiran-pikiran orang lain, yang mengandung informasi-informasi penting bagi Voldemort. Harry mempelajari bahwa Voldemort membuat enam Horcrux untuk mendapatkan keabadian dan Horcrux-Horcrux tersebut harus dihancurkan sebelum Harry menghancurkan bagian terakhirnya yang terdapat di dalam tubuh Voldemort. Harry juga berulang-ulang memberitahu Voldemort bahwa murid lain, Draco Malfoy, bekerja untuk Voldemort. Dumbledore menolak untuk melakukan tindakan pada Draco, dan berkata pada Harry bahwa ia lebih mengerti apa yang sedang terjadi daripada Harry.
Di akhir buku keenam, Dumbledore dan Harry pergi ke gua yang dipercayai adalah tempat Voldemort menaruh Horcruxnya. Di gua tersebut, Dumbledore meminum sebuah ramuan di tempat dimana Horcrux tersebut berada; saat meminumnya, ia mulai berteriak, terlihat mengalami penyiksaan mental dan melemah. Setelah para Inferi mencoba menangkap dan menjatuhkan Harry ke dalam danau es yang dalam, Dumbledore tiba-tiba sembuh dan menyihir jerat api di sekitar mereka. Dumbledore mengambil liontin Horcrux bersamanya dan keluar dari gua tersebut dan kembali ke Hogsmeade. Saat mereka kembali, Madam Rosmerta memberitahu mereka bahwa Tanda Kegelapan terlihat di atas Menara Astronomi dan Dumbledore serta Harry bersama-sama menuju Menara Astronomi melalui sapu Rosmerta. Di atas menara, Dumbledore berbicara tentang rencana Draco Malfoy untuk membunuhnya. Beberapa Pelahap Maut lain memasuki menara dan membujuk Malfoy untuk membunuh Dumbledore. Saat Malfoy tidak bisa membunuhnya, Snape muncul dan langsung melancarkan Kutukan Avada Kedavra pada Dumbledore.
Di buku terakhir, diungkapkan bahwa Dumbledore membuat kesalahan besar dengan memakai cincin terkutuk di tangan kanannya, pada buku kelima atau keenam, dan melupakan kutukan yang terdapat pada cincin itu. Cincin itu menyimpan Batu Kebangkitan, yang diharapkan Dumbledore dapat memperbolehkannya untuk meminta maaf kepada orang tuanya dan adiknya. Severus Snape dipanggil oleh Dumbledore untuk mengangkat kutukan itu pada malam itu. Dumbledore tahu bahwa hidupnya hanya tinggal sebentar lagi. Saat itulah Dumbledore meminta Snape untuk, pada saat yang tepat, membunuhnya, yang menurutnya "lebih terhormat". Severus setuju, karena ia berkata bahwa ia akan melakukan apa saja untuk Dumbledore.
Sesaat setelah kematiannya, lukisan Dumbledore tiba-tiba muncul di kantor Kepala Sekolah. Pemakamannya dihadiri oleh murid-murid, staf dan pengajar Hogwarts, anggota Kementrian Sihir, para hantu, centaur, dan para duyung, serta semua orang yang menghormatinya. Dibungkus dengan kain beludru ungu, ia dikubur di sebuah peti marmer putih di sebelah danau di Hogwarts, dan ia adalah satu-satunya Kepala Sekolah yang dikubur di sekolah. Saat penguburannya, Fawkes menyanyikan lagu dukacita, meratapi kematian pemiliknya.

[sunting] Buku Terakhir

Rowling menggunakan beberapa bab di Harry Potter dan Relikui Kematian untuk mengungkapkan dua hal utama tentang Dumbledore: kehidupan awalnya dan kematiannya. Setelah muncul beberapa cerita tentang masa kecil Dumbledore dan naiknya Dumbledore sebagai Kepala Sekolah Hogwarts, Harry mulai meragukan Dumbledore yang dia ketahui. Saat ia merasa frustasi, ia sering marah pada Dumbledore karena membuat pencariannya akan Horcrux-Horcrux menjadi sulit dan karena tidak menyediakan informasi yang cukup. Harry akhirnya belajar kesulitan-kesulitan sebenarnya yang dialami Dumbledore pada masa mudanya melalui Aberforth dan Albus sendiri.
Dumbledore muncul untuk terakhir kalinya kepada Harry Potter di akhir buku, setelah Harry diserang kutukan membunuh. Rowling menggunakan percakapan itu untuk mengungkap kebenaran dari hubungan antara Voldemort dan Harry. Harry kemudian mengakui segala kekecewaannya pada Dumbledore. Dumbledore lalu memberitahu Harry bahwa ia masih punya pilihan; menjalani kehidupan selanjutnya atau kembali ke tubuhnya yang lama untuk menghadapi Voldemort untuk terakhir kalinya. Setelah mengalahkan Voldemort, Harry melakukan percakapan singkat dengan lukisan Dumbledore di kantor Kepala Sekolah tentang nasib masing-masing dari ketiga Relikui Kematian. Di epilog cerita, terungkap bahwa Harry menamai putra keduanya Albus Severus Potter, yang berasal dari nama Dumbledore dan Snape.

[sunting] Atribut

[sunting] Penampilan Luar

Di buku, Dumbledore digambarkan sebagai seorang penyihir klasik; tinggi dan kurus, dengan rambut panjang keperakan. Ia memiliki mata biru, hidung yang mancung dan bengkok, dan jari-jari yang panjang. Ia mengenakan kacamata bulan-setengah. Ia pernah dikatakan memiliki bekas luka diatas lututnya yang penyebabnya tidak diketahui. Menurut alur cerita Harry Potter, Dumbledore lahir pada tahun 1881 dan meninggal pada tahun 1997, yang berarti ia berumur 116 tahun. Ia biasanya terlihat mengenakan jubah panjang dengan berbagai warna dan motif yang biasanya bermotif bulan dan bintang.
Beberapa kritik mengatakan beberapa kesamaan antara Dumbledore dan penyihir klasik, Merlin dan Gandalf dari Lord of the Rings.

[sunting] Karakteristik

Dalam seri-seri Harry Potter, Dumbledore tidak mementingkan "kemurnian darah" dan percaya bahwa pilihan setiap individu mencerminkan karakter setiap orang, ia berkata, "masalahnya bukan bagaimana seseorang lahir, tapi orang seperti apakah mereka pada saat mereka besar". Voldemort menganggap Dumbledore sebagai "pahlawan bagi para Darah Lumpur dan Muggle". Tidak seperti penyihir lain, Dumbledore tidak takut untuk mengatakan nama Voldemort (dan mencoba membujuk orang lain untuk memanggilnya menggunakan nama Voldemort pada saat pertempuran pertama) dan memanggilnya "Tom" saat berdebat dengannya.
Beberapa karakter dalam buku sering menganggap kelemahan terbesarnya adalah kemauannya untuk mempercayai orang-orang yang menurut orang lain tidak bisa dipercaya. Ia terlihat mempunyai selera humor yang bagus. Ia sangat sabar, dan selalu tenang. Ia juga selalu sopan terhadap siapa saja, bahkan terhadap musuh-musuhnya. Ia adalah seorang pecinta musik.
Selain seorang penyihir yang cerdas dan bijaksana, ia juga adalah seorang yang eksentrik.

[sunting] Kemampuan Sihir

Di usia muda, Dumbledore selalu memperlihatkan kemampuan sihir yang sangat hebat dan di ujian N.E.W.Tnya, "...melakukan hal-hal dengan tongkatnya yang tidak pernah dilihat (oleh para penguji) sebelumnya".
Dumbledore juga seorang ahli kimia yang bekerja dengan Nicolas Flamel, pembuat Batu Bertuah, dan ia juga menemukan dua belas kegunaan darah naga. Ia dapat membuat patronus, yang berbentuk phoenix. Ialah yang menemukan metode pengiriman pesan ke orang lain melalui Mantra Patronus, kemampuan yang hanya diajarkannya kepada anggota Orde Phoenix.
Ia juga dapat menciptakan api Gubraithian (api sihir abadi). Ia juga mengklaim bahwa ia dapat menjadi tidak terlihat tanpa perlu menggunakan Jubah Gaib. Dumbledore juga memiliki kemampuan dalam Occlumency dan Legilimency. Dumbledore juga seorang ahli transfigurasi (mengingat ia merupakan guru transfigurasi sebelum menjadi Kepala Sekolah). Di Harry Potter dan Orde Phoenix, Dumbledore mentranfigurasi ribuan potongan kaca menjadi pasir dalam sekejap. Ia dapat berbicara Mermish, Gobbledegook, dan ia mengerti Parseltounge.

[sunting] Asal Nama

Nama lengkap Dumbledore adalah Albus Percival Wulfric Brian Dumbledore. Nama "Dumbleodore" berarti "lebah madu" yang berasal dari bahasa Devon kuno. Kata ini dipilih Rowling karena ia membayangkan Dumbledore berjalan-jalan di dalam kastil dan berkata-kata pada diri sendiri.

Jumat, 29 Juli 2011

BELLATRIX LESTRANGE


Bellatrix Lestrange adalah salah satu tokoh Fiksi dari buku karangan J.K. Rowling , Harry Potter. Diceritakan Bellatrix disebutkan pertama kali di penampilan pertamanya di Harry Potter and The Goblet of Fire ( Harry Potter dan Piala Api ) saat pembicaraan Kau Tahu Siapa dengan para pelahap mautnya. Bella saat itu menjadi tawanan dari Penjara bagi para penjahat sihir, Azkaban.

Bellatrix " Bella " Lestrange ( Terlahir Black ) pada Film Harry Potter diperankan oleh Aktris asal Inggris Helena Bonham-Carter.
Bella adalah putri sulung dari pasangan penyihir murni dari keluarga Black, Cygnus Black dan istrinya Druella Black ( Terlahir Rosier ). Bellatrix Lahir tahun 1951-an dan meninggal pada tahun 1998.
Setelah Molly Weasley ( Terlahir Prewett ), ibu dari Ronald Weasley, sahabat karibnya Harry Potter serta Hermione Granger dalam pertempuran kedua melawan Kau Tahu Siapa ( Lord Voldemort ) di Sekolah Sihir Hogwarts akibat putri bungsu Molly Weasley, Ginny Weasley yang ingin dibunuh dengan salah satu dari tiga Kutukan Tak Termaafkan ( Unforgivable Curses ) oleh Bellatrix Lestrange.
Kutukan Tak Termaafkan ada tiga macam, yaitu:
  1. Avada Kedavra
  2. Imperius
  3. Cruciatus
Bellatrix Lestrange terbunuh oleh Kutukan Molly Weasley dimana Harry Potter dan teman seangkatannya menyelesaikan pendidikannya pada tahun terakhir di Sekolah Sihir Hogwarts.

Bellatrix Lestrange merupakan istri dari Rodolphus Lestrange yang juga Pelahap Maut. Bellatrix juga memiliki saudara ipar dari suaminya bernama Rabastan Lestrange yang juga Pelahap Maut. Namun Rodolphus dan Bellatrix tidak memiliki keturunan. Bella juga melukai pasangan Auror Frank dan Alice Longbottom dengan kutukan Cruciatus, salah satu dari Kutukan Tak Termaafkan (Unforgivable Curses).

Frank dan Alice Longbottom merupakan orang tua dari Neville Longbottom , sahabat dekat Harry Potter selain Ronald Weasley dan Hermione Granger. Bella melukai Frank dan Alice Longbottom bersama dengan suaminya Rodolphus Lestrange , saudara iparnya Rabastan Lestrange dan Barty Crouch Jr sehingga akhirnya dipenjarakan di Penjara Azkaban pada Pertempuran Pertama Dunia Sihir.

Mantra-Mantra di HARRY POTTER

Bagi para Harry Potter maniak tentu sudah tidak asing dengan kata (baca : mantra) “Avada Kedavra!” atau “Alohomora!” yuph betul 2 kata yang saya sebutkan adalah 2 dari sekian banyak mantra sihir yang ada di dalam Novel dan Film Harry Potter karangan J.K. Rowling. Apa arti dari 2 mantra tersebut dan mantra apalagi yang ada? Berikut adalah daftar lengkap mantra-mantra tersebut berikut kegunaannya :
ACCIO
Membuat benda melayang mendekati pemantra, meskipun dari jarak yang cukup jauh. Catatan : Pemantra sedikitnya harus tahu benar letak benda yang ia cari.
ALOHOMORA
Membuka pintu atau jendela yang terkunci
APPARATE
Muncul di tempat manapun yang diinginkan. Catatan : Hanya boleh dilakukan oleh penyihir berusia minimal 17 tahun dan telah lulus tes. Tidak dapat dipergunakan di lingkungan Hogwarts, serta merupakan salah satu mantra yang sulit dan kompleks, salah sedikit saja dapat membuat salah satu anggota tubuh si pemantra tertinggal di tempat asalnya sebelum ia berpindah.
AVADA KEDAVRA
Salah satu Kutukan Tak Termaafkan. Menyebabkan kematian seketika. Saat dirapalkan, akan ada kilatan cahaya berwarna hijau dan biasanya tidak meninggalkan bukti kerusakan pada tubuh maupun sebab kematian sehingga tidak dapat dideteksi oleh otopsi kaum Muggle.
AVIS
Mengeluarkan burung kecil.
CRUCIO
Salah satu dari tiga Kutukan Tak Termaafkan. Kutukan ini menyebabkan korban mendapatkan kesakitan yang tak tertahankan. Beberapa korban kutukan ini menjadi gila.
DELETRIUS
Menghapus bayangan hantu yang dihasilkan oleh mantra Priori Incantatem.
DENSAUGEO
Membuat gigi terus membesar
DIFFINDO
Merobek sesuatu (seperti tas).
DISAPPARATE
Menghilang dari suatu tempat. (kebalikan dari mantra Apparate)
DISSENDIUM
Membuka pintu rahasia.
ENGORGIO
Membuat ukuran target menjadi berlipat ganda.
ENNERVATE
Menyadarkan orang yang pingsan
EXPECTO PATRONUM
Menciptakan Patronus (pelindung) untuk mengusir Dementor. Catatan : Sebentuk asap keperakan akan keluar dari ujung tongkat sihir saat menggunakan mantra ini. Bentuknya bermacam-macam, biasanya binatang. Kuat tidaknya Patronus, tergantung kepada kekuatan pikiran pemantra. Patronus adalah perwujudan pikiran-pikiran baik dan bahagia pemantra.
EXPELLIARMUS
Melucuti senjata lawan.
FERULA
Membalut dan membelat kaki yang patah.
FIDELIUS
Menyembunyikan seseorang atau beberapa orang. Catatan : Mantra ini sangat rumit dan kuat, karena dapat menyembunyikan seseorang maupun beberapa orang sekaligus dari orang-orang yang mencari.
FINITE INCABTATUM
Menghentikan mantra-mantra yang sedang bekerja.
FURNUNCULUS
Menyebabkan bisul bermunculan di seluruh wajah.
IMPEDMENTA
Menghentikan atau memperlambat sebuah obyek.
IMPERIO
Salah satu Kutukan Tak Termaafkan. Kutukan ini membuat korban menjadi sepenuhnya dibawah pengaruh perapal mantra, dan melakukan apa pun yang diinginkan oleh sang pemantra.
IMPERVIUS
Membuat sesuatu jadi tahan / kedap air.
INCEDIO
Menyalakan api.
LOCOMOTOR MORTIS
'Mengikat' kaki korban, sehingga tidak dapat berjalan.
LUMOS
Menyalakan sebuah cahaya kecil di ujung tongkat.
MOBILICORPUS
Menggerakkan atau memindahkan tubuh seseorang. Catatan : Biasanya digunakan saat korbannya dalam keadaan tidak sadar atau tidak berdaya.
MORS MORDE
Memunculkan gambar tengkorak yang bercahaya, di langit, dan seekor ular keluar dari mulut tengkorak. Merupakan tanda Lord Voldemort dan para pengikutnya.
NOX
Mematikan cahaya di ujung tongkat (kebalikan mantra Lumos).
OBLIVIATE
Menghapus atau memodifikasi ingatan seseorang
ORCHIDEUS
Mengeluarkan sebentuk karangan bunga dari ujung tongkat.
PETRITICUS TOTALUS
Membuat sekujur tubuh korban menjadi kaku
PRIOR INCANTATO
Mengeluarkan bayangan hantu dari tongkat
QUIETUS
Membuat suara perapal mantra menjadi normal, setelah memakai mantra Sonorus.
REDUCTO
Menghancurkan benda padat yang menghalangi jalan.
REPARO
Mengembalikan keadaan suatu benda ke keadaan sebelum benda itu rusak.
RICTUSEMPRA
Membuat korban terbahak-bahak tanpa dapat mengontrolnya.
RIDDIKULUS
Mantra untuk menghadapi Boggart. Catatan : Mantra ini membuat Boggart berubah menjadi apa pun yang kita suka, sehingga tidak menakutkan lagi (karena Boggart dapat berubah menjadi apa saja yang menjadi ketakutan terbesar korbannya)
SERPENSORTIA
Mengeluarkan ular besar dari ujung tongkat yang mengarah ke lawan pemantra
STUPEFY
Membuat korban menjadi tidak sadar.
TARANTALLEGRA
Membuat kaki korban bergerak tanpa kendali, seperti sedang berdansa cepat
WADDIWASI
Mengeluarkan sebuah benda dan membuangnya ke arah tertentu.
WINGARDIUM LEVIOSA
Menerbangkan benda.
LUMOS SOLEM
Mantra untuk menyalakan cahaya seperti sinar matahari(pengembangan dari LUMOS)
BOMBARDA
Mantra untuk meledakkan sesuatu.
BOMBARDA MAXIMA
Mantra untuk meledakkan sesuatu dalam skala yg jauh lebih besar.
VERA VERTO
Mantra untuk mengubah benda mati menjadi hewan yg hidup.
CARPE RECTATUM
Menarik suatu benda
DEPULSO
Mendorong benda
AQUA ERUCTO
Mantra mengeluarkan air
HERBICIVUS
Mantra buat mempercepat pertumbuhan tanaman
SECTUMSEMRA
Objek yg terkena akan seperti tusukan pedang,dan mengeluarkan darah
AGUAMENTI
Menghasilkan jet air
EXPULSO
Membuat objek meledak
PROTEGO
Berfungsi sebagai tameng
REDUCIO
Mengubah bentuk benda ke asalnya kebalikan dari engorgio 

CONFINGO

untuk mengelurakan api dari ujung tongkat

LEGIMENS

untuk mengingat masa lalu seseorang yang terkena mantar tsb  

ASCENDIO

memutuskan koneksi tongkat