Alastor "Mad-Eye" Moody adalah tokoh fiksi dalam seri Harry Potter karya J. K. Rowling. Ia adalah mantan Auror dan bergabung dengan Orde Phoenix. Dalam film, ia diperankan oleh aktor Irlandia, Brendan Gleeson.
Nama Alastor berasal dari Alastor (dalam bahasa Inggris: "avenger" atau "si penuntut balas") dari mitologi Yunani. Dalam mitologi ini, Alastor adalah dewa rumah yang dipanggil oleh keluarga-keluarga untuk mendatangi mereka yang melukai hati.
Latar belakang
Moody kemungkinan adalah Auror yang paling terkenal dalam masa modern, bertanggung jawab untuk menangkap banyak kriminal-kriminal komunitas sihir. Moody memiliki penampilan yang mengerikan, digambarkan seperti dipahat dari kayu oleh seseorang yang tidak terlalu mengerti akan bentuk manusia. Moody telah kehilangan beberapa bagian tubuh, termasuk salah satu mata, kaki, dan sebagian dari hidungnya, ketika sedang bertempur dengan Penyihir Hitam. Hal ini juga mengakibatkan ia menjadi ekstra berhati-hati —beberapa orang mengatakan paranoid— misalnya, ia hanya mau makan atau minum dari makanan dan minuman yang dipersiapkannya sendiri, dengan alasan 'sangat mudah bagi penyihir hitam untuk meracuni cangkir yang tidak terjaga'. Ia terutama sekali terkenal dengan mata gaibnya yang khas, yang dapat berputar 360 derajat dan dapat melihat menembus tembok, pintu, Jubah Gaib, hingga melihat menembus belakang kepalanya sendiri. Inilah sebabnya ia dijuluki "Mad-Eye" (atau "si Mata-Gila").Brendan Gleeson memerankan Moody di film Harry Potter and the Goblet of Fire dan akan muncul kembali dalam sekuelnya film Harry Potter and the Order of the Phoenix.
Moody dalam seri Harry Potter
-Piala Api
Dalam Piala Api, Moody ditunjuk sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam di Hogwarts. Sebelum masa sekolah dimulai, namun demikian, ia diculik dan disekap di dalam sebuah peti ajaib oleh Barty Crouch Jr, seorang abdi setia Voldemort, yang menggunakan Ramuan Polyjuice untuk menyamar sebagai Moody. Moody dibiarkan tetap hidup karena di bawah kutukan Imperius oleh Barty Crouch Jr, karena ia memerlukan bagian tubuh Alastor Moody (rambutnya) untuk membuat Ramuan Polyjuice dan untuk dapat menanyai kebiasaan-kebiasaan Moody. Crouch dapat meminum Ramuan itu secara reguler tanpa menimbulkan kecurigaan, tertutupi oleh kebiasaan terkenal Moody yang selalu membawa minumannya sendiri di sebuah botol minuman.Pada malam final Turnamen Triwizard, Crouch berusaha membunuh Harry, tetapi berhasil dihentikan oleh Dumbledore, Minerva, dan Snape. Karena melupakan meminum Ramuan Polyjuice pada saat itu, Crouch kembali ke rupa aslinya, dan di bawah pengaruh Ramuan Veritaserum, ia mengakui segalanya,, dan Dumbledore berhasil menyelamatkan Moody yang asli yang terkurung di peti ajaibnya. Satu dementor mengisap jiwa Crouch sebelum ia diinterogasi oleh Cornelius Fudge.
- Setelah Hogwarts
Harry pertama kali berinteraksi dengan Moody yang asli beberapa waktu sebelum tahun ajaran baru di Hogwarts, dalam Harry Potter dan Orde Phoenix. Dalam buku ini, Moody bergabung dengan Orde Phoenix yang baru dibentuk kembali, dan biasanya ditemani dengan anggota Orde lainnya, Nymphadora Tonks dan Remus Lupin, khususnya ketika melindungi Harry. Ia tampil lagi pada klimaks buku tersebut, bersama-sama dengan Lupin, Tonks, Kingsley Shacklebolt, dan Sirius Black. Ia juga muncul dengan Lupin dan Tonks pada akhir buku, dan bersama-sama berbicara dengan keluarga Dursley.Moody muncul kembali di Harry Potter dan Pangeran Berdarah-Campuran pada akhir buku ini, ketika ia menghadiri pemakaman Albus Dumbledore.
Di film Harry Potter and the Deathly Hallows Moody bersama Order Phoenix melindungi Harry dari Voldemort, berkumpul di kediaman keluarga Dursley. dan kemudian memberi ramuan polijus yang berisi rambut Harry agar Voldemort bingung dimana Harry yang asli. Moody terbunuh oleh Voldemort sendiri saat terbang ke The Burrow
Tidak ada komentar:
Posting Komentar